Jumat, 19 November 2010

JEMBATAN TEKNOLOGI “ POLRI – MASYARAKAT ”

Diposting oleh Muhammad Fakhrial Zld
TAK DAPAT dipungkiri, lalu Lintas merupakan urat nadi kehidupan. Ini memaknai bahwa   suatu masyarakat dapat hidup tumbuh dan berkembang kalau ada produktivitas. Produktivitas terse-but dihasilkan dari berbagai aktivitas yang didukung/terselenggara melalui lalu lintas. Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka lalu lintas harus aman, selamat, tertib dan lancar.Lebih dari itu, lalu lintas juga sering disebut sebagai cermin budaya bangsa, dan pemahaman ini memperlihatkan betapa perilaku berlalu lintas suatu bangsa/Negara merupakan cerminan/gam-baran dari pengetahuan kemampuan dan kesadaran serta tanggung jawabnya akan keselamatan berkendara dalam lalu lintas. Pemahaman itu juga menunjukkan bahwa lalu lintas merupakan cermin tingkat modernitas/kemajuan suatu bangsa. Artinya jelas bahwa lalu lintas,   dalam pe-nyelengaraannya, tak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAN berdasarkan pada konsep-konsep tersebut itulah maka DIREKTORAT LALU LINTAS BABINKAM POLRI dalam membangun NTMC (National Traffic Management Centre). Tujuannya jelas, yaitu:

1. Mewujudkan dan memelihara KAMSELTIBCARLANTAS.
2. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.
3. Membangun budaya tertib lalu lintas.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik di bidang lalu lintas Karena itulah maka komunikasi merupakan bagian dari NTMC untuk menyampaikan maupun mencari, laporan, perintah, informasi baik di jajaran internal Ditlantas POLRI, kepolisian pada umumnya maupun dari dan untuk masyarakat/stake holder lainnya. Komunitas ini dikendalikan oleh petugas operator baik melalui handy talky (HT), Telepon, Fax, SMS maupun E-mail.
Selain itu, koordinasi merupakan tindakan Ditlantas POLRI yang dijembatani NTMC untuk melakukan kemitraan/ problem solving (memecahkan masalah) dan stake holder lainnya. 
Ini agar diperoleh berbagai masukan, maupun kesepakatan-kesepakatan untuk mendapatkan solusi yang terbaik dalam mengevaluasikan berbagai masalah sosial di bidang lalu lintas. Koordinasi ini bisa dilakukan internal maupun eksternal kepolisian baik tingkat managemen maupun tingkat operasional (petugas di lapangan).

Juga informasi, yang merupakan berita/kejadian-kejadian/situasi/ kebij akan-kebij akan/per intah-peritah/masukan/pengaduan yang diperoleh dan dapat dijadikan acuan dalam mengambil tindakan-tindakan kepolisian baik di tingkat managerial maupun operasional. Di NTMC, informasi ini dapat dilakukan secara langsung melalui telepon, HT dan juga dapat melalui Fax, SMS, E-mail ataupun dari dan ke media elektronik (TV, Radio).

Sebagai pusat K 3 I NTMC diatur dan dikendalikan oleh seorang petugas siaga yang bertugas untuk menyampaikan semua data yang ada dan menganalisanya serta membuat laporan-laporan sebagai salah satu produk yang diperlukan oleh user/pimpinan untuk mengambil kebijakan dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial di bidang lalu lintas maupun untuk meningkatkan kinerja Ditlantas POLRI.

Operasional NTMC didukung dengan teknologi, seperti CCTV, CIS, GPS, Internet, Database online, SMS, Faximile, Telepon, HT, Layar monitor dan berbagai program komputer agar dari NTMC kegiatan K 3 I dapat diimplementasikan secara optimal, yaitu terjadinya quick respontime (kecepatan pengamanan, pelayanan masyarakat), Trust Build (melayani management / citra positif) untuk menciptakan petugas professional dan modern dalam masyarakat yang demokratis.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi pada pasal 245 ayat 1 dimana untuk mendukung Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan sistem Informasi dan Komunikasi yang terpadu dalam pusat LLAJ yang di kendalikan dan dikelola oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Secara keseluruhan, NTMC memiliki setidaknya delapan program utama, meliputi:

1.     Pelayanan "Quick Respon Time" secara Profesional terhadap Masyarakat
2.     Analisa Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas (Black Spot)
3.     Pusat Informasi SIM, SINK, BPKB bagi Polri dan Masyarakat
4.     Pusat Informasi kegiatan dan Kemacetan Lalu Lintas
5.     Pusat Informasi Hilang Temu Kendaraan Bermotor
6.     Pusat Kendali Patroli Ranmor dalam mewujudkan Keselamatan dan Kamtibcar Lantas
7.     Pusat Informasi Kualitas Baku Mutu Udara
8.    Pusat Pengendalian Lalu Lintas Yang pertama, Pelayanan "Quick Respon Time" secara Profesional terhadap Masyarakat, adalah program yang merupakan aplikasi dari penjabaran Action Plan DITLANTAS POLRI. Ini merupakan program yang menjadi prioritas utama, dimana kecepatan dan pelayanan yang profesional menjadi harapan masyarakat DKI Jakarta, khususnya. Program ini didukung dengan teknologi informasi yang menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai teknologi pendukungnya. Teknologi ini digunakan untuk mengetahui posisi kendaraan Patroli Polisi yang dimiliki oleh jajaran Dit Lantas POLRI. Dengan memanfaatkan sinyal satelit, GPS digunakan sebagai sarana untuk mengetahui posisi Kendaraan Patroli Polisi. Sehingga, apabila ada laporan dari masyarakat (melalui telepon 112, SMS dan Faximile) tentang tejadinya suatu tindakan kriminal, maka dengan waktu kurang dari 15 menit diharapkan Patroli Polisi telah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kedua, Analisa Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas (Black Spot). Aplikasi dari penjabaran Action Plan DITLANTAS POLRI yang satu ini adalah dengan melakukan Analisa Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas yang terjadi, sebagai bahan untuk kamtibcar lantas yang lebih baik. Program Analisa ini didukung dengan teknologi informasi online yang menggunakan komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini bermanfaat bagi anggota Polri dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas. Dengan adanya jaringan komputer yang telah mendatakan pelanggaran seseorang, maka apabila pelanggar telah mencapai angka maksimum pinalti 36, secara otomatis pelanggar akan diberikan peringatan, dan bila pelanggaran terjadi kembali, maka akan dilakukan uji ulang. Sistem ini terintegrasi dengan Sistem Penerbitan SIM. Begitu pula pada kasus kecelakaan lalu lintas.

Ketiga, Pusat Informasi Kegiatan dan Kernacetan Lalu Lintas yang merupakan Action Plan DITLANTAS POLRI yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana penunjang dalam Informasi Kegiatan dan Kernacetan Lalu Lintas - dan tentu saja, juga tetap memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan pofesional kepada masyarakat. Program ini juga menggunakan dukungan dengan teknologi informasi on-line yang terintegrasi dengan instansi lainnya dengan menggunakan komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini juga sangat bermanfaat bagi anggota Polri di lapangan dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Kernacetan Lalu Lintas di DKI Jakarta.

Keempat adalah Pusat Informasi SIM, SINK, BPKB bagi POLRI dan Masyarakat. Program yang juga merupakan aplikasi dari penjabaran Action Plan DITLANTAS POLRI ini memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan pofesional dalam bidang Registrasi dan Indentifikasi kendaraan bermotor (ranmor). Menggunakan dukungan teknologi informasi on-line dengan komputer yang terintegarsi sebagai medianya, teknologi ini sangat bermanfaat bagi anggota Polri di lapangan dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Reg Ident Ranmor. Teknologi ini telah terintegrasi dengan sistem yang ada pada provider telepon selular. Sehingga, setiap pihak yang membutuhkan informasi secara cepat dan tepat dapat menggunakan fasilitas SMS (Short Messaging System) dan nantinya data yang ada akan diolah dan dianalisa guna mencegah terjadinya curanmor dan kejahatan Trans-Nasional lainnya. Teknologi ini juga terintegrasi dengan pelanggaran, kecelakaan dan sistem lainnya.

Program kelima berupa Pusat Informasi Hilang Temu Kendaraan Bermotor, yang juga menggunakan dukungan teknologi informasi on-line lewat komputer sebagai medianya. Selain bagi anggota Polri di lapangan, teknologi ini juga sangat bermanfaat untuk masyarakat yang mendapatkan informasi seputar Ranmor hilang yang dicari dan ditemukan melalui internet.

Keenam, Pusat Kendali Patroli RanMor dalam mewujudkan Keselamatan dan KAMTIBCARLANTAS yang juga merupakan bagian dari Action Plan DITLANTAS POLRI juga tentu saja memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana penunjangnya. Program ini juga menggunakan dukungan dengan teknologi informasi GPS yang terintegrasi dengan kendaraan Patroli Lantas lewat menggunakan Komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini juga sangat bermanfaat bagi anggota Polri di lapangan dan masyarakat yang diharapkan merasakan kehadiran Polisi yang posisinya telah teratur dengan tepat dan benar.

Yang keenam, Pusat Pengendalian Lalu Lintas, juga sangat penting untuk dikembangkan adalah program pengendalian Lalu Lintas di seluruh Indonesia. Disini Action Plan DITLANTAS POLRI coba diwujudkan, lagi-lagi, dengan menggunakan teknologi informasi sebagai sarananya dalam mengendalikan lalu lintas guna mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas yang tentu juga ini merupakan pelayanan terhadap masyarakat. Dengan sistem ini, masyarakat akan mendapatkan informasi kemacetan arus lalu lintas, sementara hasil pemantauan ini juga akan disebarluaskan kepada petugas patroli kendaraan bermotor. Sehingga, apabila dibutuhkan pengaturan arus lalu lintas (terutama pada simpul-simpul jalan yang belum termonitor oleh sistem ini), maka dengan cepat kemacetan yang terjadi akan diupayakan selesai dan tak berkepanjangan.

Sedangkan program ketujuh, Pusat Informasi Kualitas Baku Mutu Udara, meruapakan bagian dari Action Plan DITLANTAS POLRI yang diwujudkan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang sehat dan berpolusi rendah. Hal ini berusaha diwujudkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini sebagai sarana penunjang dalam menganalisa kualitas baku mutu udara di Indonesia. Program ini juga menggunakan dukungan teknologi analisa udara yang canggih dengan komputer sebagai medianya. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan anggota Polri di lapangan dan masyarakat
Lalu, sejauh mana NTMC Polri ini telah berfungsi? Tentu, belum semua program di NTMC berjalan secara maksimal. Namun berdasarkan evaluasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), jaringan CCTV pada National Traffic Management Control (NTMC) Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah berfungsi baik, khususnya saat digunakan untuk memantau dan mengatur lalu lintas sejak arus mudik hingga arus balik Lebaran 2010.

Paling tidak, menurut Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu, selama bulan puasa hingga sehari sebelum berakhirnya pengaturan mudik Lebaran pada 21 September 2010, jaringan CCTV NTMC berjalan seperti yang diharapkan tanpa gangguan yang berarti, bahkan jaringan tersebut setiap hari digunakan oleh salah satu stasiun televisi nasional untuk melakukan siaran langsung dari NTMC.

Seperti diketahui, closed circuit television (CCTV) merupakan salah satu bagian dari NTMC Polri, selain aplikasi-aplikasi lainnya seperti GIS, GPS, internet, SMS, STNK, BPKB, dan SIM. Saat ini, Telkom menyediakan jangkauan (bandwith) jaringan back-hauldx NTMC sebesar 100 mbps yang terpasang pada 43 CCTV di tempat-tempat strategis, mulai dari Bakauheni (Lampung) hingga Gilimanuk (Bali). Penggelaran CCTV NTMC tersebut dilaksanakan dalam dua tahap. CCTV tahap I (aktif sejak 1 Juli 2010) meliputi 13 titik kamera, masing-masing dengan kecepatan 512 kbps yang ditempatkan di Pos-pol/Pospam Ciawi, Tanjakan Nagrek, Cileunyi, Sumantri, Sadang, Cikopo, Kanci, Simparig Lima, Gatur Surabaya, Bakauheni, Merak, Ketapang, dan Gilimanuk. Pada CCTV tahap II (aktif sejak 23 Agustus), Telkom melakukan pemutakhiran (upgrade) bandwidth menjadi 1.024 kbps dan menambah 1.024 kbps pada 30 lokasi baru, yakni di Ketapang, Gilimanuk, Mutiara Cikampek, Jomin, Simpang Gadog Bogor, Cisarua, Taman Safari, Pondok Cede Timur, dan Rindu Alam Cipanas.

Selain tersambung ke titik-titik kamera di Pos Polisi (Pospol)/Pos Pengamanan (Pospam), NTMC juga diakses oleh beberapa lokasi/ institusi, antara lain Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta, untuk me-relay kamera yg dimiliki Kemenhub oleh NTMC. Selain itu juga Mabes Polri di Jl Trunojoyo Jakarta serta Pusdalsis (Pusat Komando PAM Lebaran) dengan bandwith 30 mbps yang digunakan untuk memantau lalu lintas melalui kamera CCTV di NTMC.

Fasilitas di kedua lokasi ini sudah aktif sejak 15 hari sebelum Lebaran, juga terhubung dengan Pospam Lebaran Polda Jabar dengan bandwith 5 mbps untuk memantau CCTV di area Polda Jabar. Fasilitas ini aktif 10 hari menjelang Lebaran. Selain itu, Istana Presiden (temporer) juga digunakan Kapolri saat rapat kabinet untuk menunjukkan kesiapan Polri dalam pengamanan Lebaran 2010. Selain institusi dan atau lokasi tersebut, Kementerian Kesehatan juga me-relay CCTV yang dimiliki NTMC Polri.
Hal yang sama diungkapkan anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia. Menurutnya, kinerja NTMC Ditlantas Polri, khususnya saat memantau dan menyebarkan informasi kondisi lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2010, sangat baik.
"Laporan NTMC bermanfaat tidak hanya bagi pengguna jalan, namun juga bagi aparat dalam menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas/' kata Yudi di Jakarta, baru-baru ini.

la mengatakan penggunaan fasilitas sosial media jaringan, seperti "twitter" dan "facebook" merupakan langkah cerdas, sehingga bisa memudahkan pengguna jalan mengakses informasi dan mencari tahu kondisi jalan yang akan mereka lalui, di samping peran media massa, khususnya stasiun radio dan TV, yang menyiarkan kondisi lalu lintas secara langsung dan "real time". "Saya sangat mengapresiasi NTMC Ditlantas Polri dalam menyajikan informasi kondisi lalu lintas bagi publik," katanya.

Selain itu, masih kata Yudi, dukungan teknologi CCTV (closed circuit television) serta aplikasi-aplikasi lainnya, seperti GIS, GPS, Internet dan SMS, merupakan kunci keberhasilan sajian informasi kondisi jalan. "National Traffic Management Center" memasang 43 CCTV di tempat-tempat strategis mulai dari Bakauheni sampai Gilimanuk. Karena itu, lanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sangat mendukung pemanfaatan teknologi untuk menyajikan informasi penting yang dibutuhkan masyarakat.

Kendati demikian, Yudi memandang perlu sosialisasi tentang cara mengakses informasi kondisi lalu lintas harus lebih gencar dilakukan mengingat masih banyak pengguna jalan yang memiliki perangkat telepon seluler yang belum memanfaatkan informasi dari NTMC.
Anggota DPR dari Fraksi PKS itu berharap ada terobosan baru untuk membuka peluang masyarakat luas agar bisa lebih mudah mengakses informasi NTMC serta bagi pengelola lalu lintas agar meminimalkan kemacetan. "Setiap kali hujan arus lalu lintas di DKI Jakarta selalu kacau, oleh karenanya NTMC diharapkan bisa memecahkan persoalan kacaunya arus lalu lintas di kota-kota besar, khususnya Jakarta saat terjadi gangguan seperti halnya hujan," kata anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sukabumi itu.
( Jagratara Edisi 56 Oktober 2010 )

6 komentar :

  1. Penulis Rindu mengatakan... :

    mampir sob..jom folo

  1. ok sob, tunggu kedatangan saya.. hehe

  1. Penulis Rindu mengatakan... :

    udah folow sob 111

  1. ok sob, langsung ke tempat tujuan, salam kenal

  1. wah polri semakin profesional ya

  1. semoga dengan adanya TMC jakarta gak macet lagi

Posting Komentar