Jumat, 28 Januari 2011

ZEBRA INTAN "SARANA INFORMASI DAN EDUKASI LALU LINTAS

Diposting oleh Muhammad Fakhrial Zld
PENA MAS
     SULIT BUKAN BERARTI TIDAK MUNGKIN
     Terlebih dahulu, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dengan terbitnya edisi pertama Tabloid Zebra Intan, sebagai media komunikasi dan pendidikan tertib berlalu-lintas.
Dari respon masyarakat umum, tabloid kebanggaan kita telah mendapat tempat di hati publik. Mereka merespon baik, malah memberi saran untuk dilempar ke pasar alias dijual bebas.
     Hal tersebut, menjadi cambuk untuk lebih berusaha memberikan ulasan terbaik untuk masyarakat. Nah, kali kedua Zebra Intan berada dipangkuan Anda, dengan beberapa artikel menarik; seperti, Strategi Penanganan Laka Lantas, SIM bukan sekedar syarat administrasi, guratan pena mas Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel, Peranti Tes Mengemudi 3D, Pelayanan Prima Polres Batola, Pentingnya Sabuk Keselamatan, Wajib Light On.
     Adapula, Lomba ketangkasan bermotor di lingkungan Dit Lantas Polda Kalsel, Progiat Harkemseltibcar Lantas 2011, Global Road Safety, Penggunaan Lampu Hazard yang Tepat dan Quick Wins Dit Lantas Polda Kalsel 2010.
     Peluang menjadi media cetak alternatif, telah terbuka. Memang, ibarat kata “Sulit bukan berarti tidak mungkin” sudah terbukti jadi kenyataan. Seluruh awak redaksi Zebra Intan pun bertekad, dapat memberikan terbaik bagi semua pembaca ZI. Untuk itu, saran ataupun kritik sebagai ‘vitamin’ sangat kami perlukan.
      Pun kami menunggu, partisipasi kreatif berupa artikel tulisan dan foto dari semua pihak. Terutama perihal kelalu-lintasan dan dapat pula tentang dunia otomotif yang tetap tak lepas dari SAFETY RIDING dan SAFETY DRIVING.
Salam Zebra Intan


WADIR LANTAS POLDA KALSEL
TEGAS DAN HUMANIS

Kesan pertama, ketika bertatap muka dengan AKBP Drs. Taufik Supriyadi, adalah pendiam banget. Namun sakalinya, Beliau murah senyum dan senang guyon. Tegas, itu pula sangat terlihat pada diri Ayah 2 putri dan 1 putra ini. Pasalnya, dalam kesehariannya beliau selalu mengingatkan anggota Lalu Lintas khususnya di jajaran Polda Kalsel untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
     Mengapa? karena makna professional dan proporsional sangat sederhana, “Apapun bidang tugas yang kita geluti, kita harus tahu benar apa yang menjadi bagian tugas kita. Kita juga, harus mau melakukan tugas tersebut dan mampu sesuai dengan kompetensi yang kita miliki, sehingga apa yang menjadi beban tugas dan tanggung jawab  kita tidak diambil oleh orang lain, contohnya di bidang pelayanan masyarakat Lalu Lintas,” papar lulusan Akpol tahun 1989, dengan senyum khasnya.
     Sosok kelahiran Boyolali, Jawa Tengah pada bulan Nopember  1965. Pun menghimbau pada anggota Polantas Polda Kalsel, bahwa pada saat Masyarakat datang ke Sentra Pelayanan; seorang Polantas harus bisa melayani dengan mengutamakan 5 (lima) “ S “, Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun, tetapi selain itu juga harus mampu memberikan pelayan terbaik sesuai yang diinginkan masyarakat.
     Alhasil, masyarakat akan senang dengan pelayanan yang diberikan, “Diharapkan dapat meminimalisir complain ketidakpuasan masyarakat, terhadap pelayanan Polri yang prima khususnya pelayanan Lalu Lintas,” ucap Ayah dari RANI WIDYANINGRUM TAUFIK (16 TH) dan KHANZA THAHIRA TAUFIK (8 TH) serta 1 orang Putra bernama MUHAMMAD RIDO TAUFIK (12 TH).
     Pria yang sebelumnya pernah menduduki Jabatan sebagai Kasubdit Min Reg Ident Dit Lantas Polda Kalsel pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 tersebut, sehari-harinya sangat halus bertutur kata dan selalu menekankan kepada anggota Lalu Lintas Polda Kalsel untuk selalu melaksanakan tugas dengan diawali dengan niat yang ikhlas.
     Dengan ikhlas, tugas-tugas yang akan dibebankan tidak akan terasa berat dan dapat dengan mudah terlaksana. Apalagi, dengan bekerja ikhlas akan menjadi ibadah bagi kita, “Dengan demikian, akan bisa mencintai apa yang menjadi pekerjaan kita. Dengan catatan, tidak menganggap remeh pekerjaan itu sekecil apapun bentuk dari pekerjaan itu. Karena dari hal-hal yang kecil,  biasanya akan menjadi pondasi untuk hal-hal yang lebih besar nantinya,” salah satu motivasi yang selalu diberikan oleh Wadir Lantas Polda Kalsel yang di jabat beliau sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang.
       Setelah lulus Sespim pada tahun 2004, beliau juga mendapatkan  promosi jabatan sebagai Kapolres Hulu Sungai Selatan dan Kapolres Tabalong. Sampai kemudian, dipromosikan menjadi Wadir Lantas.
     Sebagai sosok seorang pemimpin, beliau mempunyai prinsip yaitu untuk tidak cepat mengambil kesimpulan dan menyalahkan orang lain. Namun, perlu intropeksi dan koreksi diri terlebih dahulu, “Sehingga, jangan pernah bermimpi untuk bisa mengatur orang lain, kalau kita tidak bisa mengatur diri sendiri,” bilang AKBP drs. Taufik Supriyadi.
MOTTO  : AKU TAHU REJEKI KU TIDAK MUNGKIN DI AMBIL ORANG LAIN, MAKANYA HATIKU TENANG

0 komentar :

Posting Komentar