Di Banndung Parkir Sembarangan Akan Digembok

info lantas   =>   cara tersebut meniru Dishub DKI Jakarta dan Palembang. Terlebih beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan studi banding langsung ke Palembang. “Setelah melihat di Palembang, cara menggembok kendaraan itu rupanya efektif,”

Pemkot Bandung sudah memiliki peraturan daerah (Perda) yang menyatakan gembok kendaraan dengan kunci roda untuk mobil dan rantai untuk sepeda motor yang diparkir sembarangan. Terkait penerapan peraturan tersebut, Dishub Kota Bandung masih menunggu peraturan wali kota (Perwal) sanksi yang akan diberikan kepada pelanggarnya. “Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana dan kita akan bekerja sama juga dengan kepolisian,” Mengenai sistem derek bagi kendaraan yang parkir di zona larangan parkir,menurut dia, saat ini kurang efektif.“Kurang efektif karena tidak ada lahan untuk menampung kendaraan yang melanggar,” .

Sedangkan bila menggunakan sistem gembok kendaraan akan tetap di tempatnya, sementara pemilik menghubungi Dishub. “Nanti di sananya akan diberikan stiker tilang untuk mengurus sanksinya,” tegas Prijo. Dia berharap langkah tersebut membuat efek jera bagi warga yang tidak tertib memarkirkan kendaraan. “Ini juga menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Bandung,” . Ada beberapa ruas jalan yang biasanya mengalami kemacetan akibat parkir liar kendaraan seperti di kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Dago, kawasasn factory outlet(FO) Jalan Setiabudi dan sebagainya.

penyeragaman parkir oleh pihak swasta bakal dimulai November mendatang. Pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin pengelolaan parkir bila mereka tidak mematuhinya. “Peraturan wali kota belum turun, kita masih menunggu sebagai payung hukumnya,”.

Dalam penyeragaman tarif parkir tersebut akan diatur untuk parkir 10 menit tarif parkir gratis,sedangkan di atas 10 menit, satu jam pertama Rp2.000 untuk mobil dan Rp1.000 untuk sepeda motor, serta kelipatannya pada satu jam berikutnya.