Sabtu, 28 Juli 2012

Mudik 2012 Jembatan Langon Dipastikan Belum Selesai

Diposting oleh Muhammad Fakhrial Zld

info  mudik 2012  =>  TEGAL - Proses pembangunan Jembatan Langon yang menghubungkan wilayah Kota dan Kabupaten Tegal, yang sempat terhenti beberapa bulan terakhir kini kembali dilanjutkan. Bahkan, untuk pembangunan pelebaran jalan di sekitar jembatan telah dilaksanakan Pemkot Tegal sejak bulan Juni 2012. 

Kepala DPU Kota Tegal, Ir Gito Mursriyono,  mengatakan, untuk kelanjutan pembangunan jembatan tersebut pihaknya pada tahun 2012 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 900 juta. Saat proses lelang ternyata dimenangkan oleh CV Cempedak Jaya dengan nilai Rp 860 juta.  “Untuk pekerjaan fisik telah dimulai sejak Juni dan ditargetkan selesai November 2012. Sehingga dipastikan pada saat Lebaran pembangunan belum selesai seluruhnya,” ujarnya.

Menurut dia, anggaran sekitar Rp 860 juta tersebut antara lain digunakan untuk pengurukan dan pembangunan tanggul beton di sekitar jembatan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan DPU Kabupaten Tegal. Sebab, dari Kabupaten Tegal sesuai informasi untuk pembangunan jalan tersebut juga menyiapkan anggaran untuk kelanjutan pembangunan. “Pelaksanaan pembangunan harus dilakukan bersama-sama dengan Pemkab Tegal agar Jembatan Langon bisa segera digunakan untuk akses jalan masyarakat.” 


Dijelaskan, koordinasi dengan DPU Kabupaten Tegal dimaksudkan agar bentuk pembangunan jalan bisa sama karena untuk sebelah barat jembatan, pembangunan jalannya menjadi kewajiban Pemkot Tegal. Sedangkan sebelah timur jembatan menjadi wewenang Pemkab Tegal.  (H17-48)

Urai Kemacetan, Polisi Datang Lebih Pagi

BATANG - Mengantisipasi rawan macet di Pasar Batang, Polres sudah menyiapkan langkah-langkag antisipatif. Di antaranya penempatan anggota lebih pagi sebelum kedatangan pedagang.

‘’Anggota nantinya akan datang ke pasar pagi-pagian atau sekitar pukul 04.00 supaya lalu lintas lancar. Sekaligus menjaga jangan sampai ada pedagang jualan di tepi jalan,’’ ujar Kapolres AKBP Tony Harsono. Persiapan lainnya, penutupan jalan dengan menggunakan barikade. Hal itu dilakukan agar kedatangan arus mudik dari arah barat bisa mengalir ke timur meski padat merayap namun tetap lancar.

Kasatlantas AKP Sumiarta menambahkan, langkah lainnnya adalah pengaturan bagi penyeberang jalan di depan pasar. Mereka nantinya akan dikumpulkan dalam jumlah yang banyak, termasuk yang diseberang pasar. ‘’Tidak diperkenankan menyeberang jalan sendirian atau seenaknya. Nanti akan dibatasi dengan tambang besar. Saat warga akan menyeberang arus lalu lintas ditutup sementara. Baru yang masyarakat yang sudah berbelanja yang ada di utara maupun yang akan membeli keperluan memasak di selatan disebebarangkan secara serentak,’’ tandasnya.

Alternatif lain, saat arus di jalur pantura padat akan diantisipasi dengan pengalihan arus lalulintas melalui jalur alternatif. Adapun kendaraan yang datang dari arah barat sesampainya dialihkan ke kiri masuk Jl Letjen Suparman depan Stadion M Sarengat-Jl Majen Sutoyo-Jl Yos Sudarso-belok kanan lewat Jembatan Seturi-Jl Pantai Sigandu ke kanan Jl Sultan Agung kembali jalur pantura Sambong.(ar-90)

”Dadi Lurah Aja Udat-udut...’’

MENJELANG akhir masa jabatannya Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo kemarin mengadakan silaturahmi dengan para kepala desa, lurah, kepala dinas, dan pejabat di lingkungan Pemkab Pekalongan.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati, itu Bibit minta agar para kades dan lurah bekerja serius memperhatikan rakyatnya. ‘’Dadi lurah kudu etang-eteng, ojo udad-udud (Menjadi lurah harus rajin jangan hanya merokok/bermalasan),’’ ujarnya.

Jika lurah atau kadesnya rajin bekerja, Bibit yakin masyarakat akan sejahtera dan berbagai potensi desa bisa dikembangkan. Namun jika lurahnya tak mau kerja ya rakyatnya akan sengsara.
‘’Kalau tidak mampu ya segera bikin surat pernyataan (pengunduran diri-red),’’ tandasnya.

Kunci dari keberhasilan pemerintahan kata dia, adalah loyalitas dari mulai kepala desa, bupati/wali kota, gubernur hinga presiden, hal itu sudah jalan namun belum begitu baik. Dia mencontohkan dengan tindakan bupati dan wali kota yang sering tidak hadir saat diundang rapat oleh gubernur. Banyak yang diwakilkan oleh wakilnya dan akhirnya diminta pulang.

‘’Saat bupati dan wali kota saya undang rapat adalah untuk membahas masalah rakyat yang penting dan seharusnya tidak diwakilkan.’’  Dia mengaku tak peduli dikirik karena dirinya tidak bekerja untuk partai tapi untuk rakyat. ‘’Aku ora nduwe partai, ora partai-partaian, aku purnawirawan TNI mimpin Jawa Tengah,’’ tegasnya.

Proses pemerintahan harus disengkuyung bersama sehingga loyalitas mutlak diperlukan dalam berbangsa dan bernegara. Terkait pemilihan gubernur mendatang, Bibit mengaku belum memikirkan dan ikhlas saja. ‘’Aku ikhlas ae ora kepikiran nang batuk (Saya ikhlas saja tidak terpikir.’’

Hingga mendekati 2013 dia mengaku harus menerima ‘’hantaman’’ kritik dari kanan dan kiri. Padahal gaji Gubernur hanya Rp 8.400.000. ‘’Ora ono sepiro-pirone karo Bapak yang terhormat itu,’’ ujarnya sambil menunjuk anggota DPRD yang ada di depannya diselingi tawa hadirin.

0 komentar :

Posting Komentar