Selasa, 01 Februari 2011

GLOBAL ROAD SAFETY

Diposting oleh Muhammad Fakhrial Zld

OLEH : AKP IWAN WAHYU PURNOMO, ST, MSi

Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas :
ž  Komponen sistem transportasi meliputi: manusia, jalan,
lingkungan dan kendaraan.
ž  Aspek jalan dan kendaraan mencakup permasalahan rekayasa
di mana peran dari faktor fisik menjadi landasan untuk
keselamatan berlalu lintas.
ž  Defisiensi jalan dan kurangnya pemeliharaan jalan berdampak
terganggunya keseimbangan fisik yang pada gilirannya
menyebabkan kecelakaan lalu lintas selain akibat dari faktor
manusia.


Audit Keselamatan Jalan (AKJ)
       Inspeksi keselamatan jalan (IKJ) merupakan bagian dari audit keselamatan jalan (AKJ) pada jalan yang telah dioperasikan untuk memeriksa defisiensi jalan yang mengganggu aspek keselamatan berlalu lintas.
       Tahapan AKJ (AustRoad)
     Feasibility Study
      Preliminary design
     
Road Safety Inspektion
 
Detail design
      During construction
      Pre opening
      Existing road

Jalan Aman dan Berkeselamatan
ž  Adanya Hirarki jalan
                Harus didefinisikan secara jelas dan diklasifikasikan dalam jalan yang utama
untuk aktifitas lalulintas dan jalan yang utama digunakan untuk akses
perumahan atau jenis bangunan lainnya. Untuk masing-masing fungsinya
dikaitkan dengan kecepatan yang dirancang untuk jalan tersebut. Harus ada
prioritas yang jelas dan pasti yang ditunjukkan pada setiap persimpangan
sehingga lalulintas pada jalan yang lebih penting selalu didahulukan daripada
jalan yang kurang penting. Setiap jalan hanya dapat bersimpangan dengan
jalan dari kelas yang sama atau satu tingkat diatas atau dibawahnya.
ž  Melayani berbagai jenis angkutan.
Penyediaan fasilitas untuk segala jenis pengguna jalan, termasuk pejalan
kaki, sepeda, kendaraan tidak bermotor lainnya dan berbagai bentuk
angkutan umum memberikan peluang yang baik untuk memberikan
lingkungan lalulintas yang aman dengan polusi dan kepadatan minimal.
ž  Pengendalian Akses.
Akses langsung pada jalan-jalan utama harus diminimalkan . Tidak boleh ada akses di daerah-daerah berbahaya seperti tikungan atau puncak tanjangan. Akses itu juga harus diminimalkan di atau dekat persimpangan yang ada. Pembangunan jalan akses khusus untuk toko-toko atau unit-unit industri hendaknya perlu diteliti terkait dengan dampaknya.
ž  Penggunaan Lahan.
Penggunaan lahan hendaknya terbagi sehingga dapat mengurangi lalulintas jalan dan konflik pejalan kaki. Bila dimungkinkan, hendaknya keperluan kendaraan untuk berjalan dikurangi dengan menempatkan toko-toko, tempat kerja dan sekolah di satu lokasi di jalan yang dapat dicapai dengan berjalan kaki dari rumah, termasuk apabila memungkinkan memisahkan jaringan sepeda dengan pejalan kaki. Lalulintas dan implikasi keselamatan dari semua usulan pengembangan harus diperiksa secara menyeluruh sebelum persetujuan untuk pembangunan diberikan. Perencanaan yang hati-hati atas tata letak jalan disekitar fasilitas angkutan umum (stasiun, terminal) adalah sangat penting, dengan memfasilitasi juga jalur yang aman untuk pejalan kaki yang dikembangkan dekat lokasi tersebut.

Rancangan Jalan Berkeselamatan
ž Persimpangan jalan: rancangan teknik dari setiap jalan akan
tergantung pada kategorinya di dalam hierarkhi jalan dan akan
mencakup jumlah jalur dan lebarnya, bahu jalan, median jalan
serta segi lainnya yang konsisten dengan sejumlah standar.
Sangatlah penting misalnya bahwa ketentuan lebar yang
            memadai dibuat pada bahu jalan untuk         pejalan kaki  dan hewan.
 

ž  Tersedianya Jarak Pandang:
     Pengemudi membutuhkan suatu jarak tertentu untuk bermanuer secara berkeselamatan. Diperlukan kriteria dalam desain jalan yang dapat memberikan kemungkinan agar pandangan ke depan tidak terhalang.
     Pada lokasi-lokasi tertentu, tempat jarak pandang ke depan menjadi masalah.
     Pada persimpangan jalan, jarak pandang yang baik antara lalulintas utama dan kendaraan yang muncul dari jalan kecil.
     Kemiringan jarak pandang harus disediakan dengan menggunakan kecepatan ’jarak pandang’ untuk berhenti yang memadai di jalan utama, sebagai dasar untuk desain.
  










                                  Lengkungan dan Superevelevasi : Lengkung horisontal dan
vertikal harus dirancang sehingga dapat dilalui dengan selamat
pada kecepatan tertentuuntuk ketegori jalan tertentu. Kriteria
yang sesuai dengan desain, termasuk dengan kecepatan lalulintas.
Lengkung vertikal yang berlebihan di puncak atau di lembah bukit
harus dirancang secara hati-hati agar dapat membantu para
pengendara tetap menguasai jalan serta memastikan mereka
mendapatkan jarak pandang yang memadai. Perubahan
mendadak dalam alinemen jalan harus dihindari.
 
  ž  Batas Kecepatan: Batas kecepatan harus diberi rambu dengan jelas dan dipahami serta harus selalu sesuai dengan keadaan lalulintas yang sebenarnya. Keparahan korban kecelakaan merupakan fungsi dari kecepatan kendaraan, tubrukan dengan kecepatan rendah akan berdampak pada kecelakaan yang ringan. Namun pengaturan dengan rambu sering kali tidak berpengaruh, sehingga mungkin perlu ada perubahan fisik seperti polisi tidur, pita penggaduh. Namun penggunaan polisi tidur atau pita penggaduh perlu mempertimbangkan aspek lingkungan yakni getaran yang dapat mengganggu kenyamanan penduduk disekitarnya. Meskipun demikian rambu-rambu tetap diperlukan untuk dapat menginformasikan keadaan dan situasi jalan kepada pengemudi.

ž Rambu dan Marka Jalan:
·      Merupakan perangkat yang diperlukan untuk  informasi dan
arahan pengguna jalan tentang kondisi jalan di depan.
·      Rambu dan marka hendaknya menggunakan standar yang
telah ditetapkan dan diberlakukan secara konsisten.
·      Rambu dan marka dipasang  dan diletakkan secara benar,
dipelihara dengan baik dan tidak boleh terhalang oleh
tanaman atau bangunan lainnya.
·      Bahan, warna, bentuk dan ukuran tulisan rambu dan marka
·      harus sesuai dengan standar yang berlaku.

ž  Drainase:
·      Drainase sangat berguna sebagai selokan yang akan
mengeringkan badan jalan saat terjadi hujan, baik untuk
keselamatan maupun integritas struktural jalan.
·      Penempatannyapun harus memperhatikan keselamatan
penguna jalan. Sistem drainase yang baik dimana pengeringan dapat terjadi dengan cepat dan penempatannya tepat menampung larian air hujan.

ž Pagar Pengaman:
·      Rintangan di tepi jalan, perabot jalan dan pohon-pohon memiliki
implikasi, potensial tabrakan dan terganggunya jarak pandang
pengemudi.
·      Penanganan yang mungkin dilakukan adalah memindahkan atau
mengangkat dari bagian tepi jalan atau menempatkan crash barrier
 pada lokasi

ž  Median atau Pemisah:
·      Berfungsi untuk memisahkan arus lalulintas yang berlawanan. Dengan demikian hal ini dapat mencegah tabrakan muka-muka. Median dapat digunakan untuk membatasi putaran balik,  dll
·      Dalam merancang median, hal yang perlu diperhatikan adalah tetap menyediakan tempat untuk melakukan putar balik (U turn) dan dirancang dengan lebar yang aman untuk memberikan daerah tunggu yang cukup nyaman bagi pejalan kaki yang akan menyeberang.
ž  Penerangan:
·      Diperlukan pada malam hari. Pengalaman dari beberapa negara, bahwa penyediaan penerangan yang benar merupakan bukti dari kebijakan yang dapat mengurangi terjadinya kecelakaan.
·      Penerangan ini sangat berguna baik untuk pejalan kaki . 


 Kelas Jalan Yang Di Inginkan :







 
---- SELESAI ----

0 komentar :

Posting Komentar