info lantas => Daerah Istimewa Yogyakarta - Sudah tiga tahun mengoperasikan Transjogja, sebuah moda transportasi massal yang mirip Transjakarta di Jakarta. Tahun ini, Yogya menambah satu trayek lagi yang akan dijalankan oleh 20 unit bus baru.
Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Transjogja meminta dana tambahan sebesar Rp36 miliar untuk operasional 20 unit bus baru ini. Sebelumnya, UPTD telah mengoperasikan 54 unit untuk tiga trayek hanya dengan anggaran awal Rp28 miliar.
Agus Minang Trinugroho, kepala UPTD Transjogja, Dinas Perhubungan dan Kominfo Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan 20 unit bus baru Transjogja tersebut akan melayani trayek baru yang disebut Trayek 4. "Sampai saat ini, 20 bus baru ini belum bisa dioperasionalkan, karena masih terkendala dengan belum turunnya plat nomor dari Kepolisian Daerah Yogyakarta. Begitu persoalan plat nomor kendaraan bisa diselesaikan dengan Polda, 20 bus baru itu bisa langsung dioperasikan," kata dia, Sabtu, 16 April 2011.
Menurut dia, dana Rp36 miliar dibutuhkan Transjogja untuk dana subsidi pengguna jasa bus Transjogja. Untuk membiayai satu penumpang bus Transjogja membutuhkan dana Rp5.500, namun pada praktiknya penumpang hanya dikenai biaya Rp3.000.
"UPTD Transjogja juga berharap dengan adanya pengoperasian tambahan 20 bus baru ini nantinya pendapatan dari Transjogja akan meningkat menjadi Rp22 miliar," katanya. Dari pengoperasian 54 bus Transjogja tahun lalu bisa meraih pendapatan hingga Rp17 miliar.
"Berhubungan dengan umur kendaraan 54 bus Transjogja terdahulu yang sudah memasuki masa operasi tiga tahun, tentunya biaya pengoperasian bus-bus itu juga semakin meningkat," katanya.
Meski sudah bisa menghasilkan, namun Agus menyatakan, rasio penggunaan Transjogja baru rata-rata 40 persen, masih jauh dari 'saudaranya' di Jakarta. ''Isi rasio bus Transjogja dengan pelayanan dari pukul 05.30 sampai pukul 20.30 hanya 40 persen. Sedangkan di Jakarta rata-rata rasio penumpang sangat tinggi, dengan selalu penuhnya kendaraan tersebut di setiap trayek di Jakarta,'' kata dia.
Namun, Agus mengatakan pengoperasian bus Transjogja ini jangan dilihat hanya dalam kacamata keuntungan semata. Tapi, juga harus dilihat sebagai upaya untuk mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi di DI Yogyakarta.
Survei yang dilakukan Dinas Perhubungan DIY, diperoleh data bahwa dari 16 ribu pengguna Transjogja, 5 ribu di antaranya adalah penumpang yang sebelumnya menggunakan jasa antar-jemput ataupun kendaraan pribadi.
''Jadi, setidaknya adanya Transjogja ini bisa mencegah meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi di DI Yogyakarta," tuturnya.
Sumber : NTMC
Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Transjogja meminta dana tambahan sebesar Rp36 miliar untuk operasional 20 unit bus baru ini. Sebelumnya, UPTD telah mengoperasikan 54 unit untuk tiga trayek hanya dengan anggaran awal Rp28 miliar.
Agus Minang Trinugroho, kepala UPTD Transjogja, Dinas Perhubungan dan Kominfo Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan 20 unit bus baru Transjogja tersebut akan melayani trayek baru yang disebut Trayek 4. "Sampai saat ini, 20 bus baru ini belum bisa dioperasionalkan, karena masih terkendala dengan belum turunnya plat nomor dari Kepolisian Daerah Yogyakarta. Begitu persoalan plat nomor kendaraan bisa diselesaikan dengan Polda, 20 bus baru itu bisa langsung dioperasikan," kata dia, Sabtu, 16 April 2011.
Menurut dia, dana Rp36 miliar dibutuhkan Transjogja untuk dana subsidi pengguna jasa bus Transjogja. Untuk membiayai satu penumpang bus Transjogja membutuhkan dana Rp5.500, namun pada praktiknya penumpang hanya dikenai biaya Rp3.000.
"UPTD Transjogja juga berharap dengan adanya pengoperasian tambahan 20 bus baru ini nantinya pendapatan dari Transjogja akan meningkat menjadi Rp22 miliar," katanya. Dari pengoperasian 54 bus Transjogja tahun lalu bisa meraih pendapatan hingga Rp17 miliar.
"Berhubungan dengan umur kendaraan 54 bus Transjogja terdahulu yang sudah memasuki masa operasi tiga tahun, tentunya biaya pengoperasian bus-bus itu juga semakin meningkat," katanya.
Meski sudah bisa menghasilkan, namun Agus menyatakan, rasio penggunaan Transjogja baru rata-rata 40 persen, masih jauh dari 'saudaranya' di Jakarta. ''Isi rasio bus Transjogja dengan pelayanan dari pukul 05.30 sampai pukul 20.30 hanya 40 persen. Sedangkan di Jakarta rata-rata rasio penumpang sangat tinggi, dengan selalu penuhnya kendaraan tersebut di setiap trayek di Jakarta,'' kata dia.
Namun, Agus mengatakan pengoperasian bus Transjogja ini jangan dilihat hanya dalam kacamata keuntungan semata. Tapi, juga harus dilihat sebagai upaya untuk mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi di DI Yogyakarta.
Survei yang dilakukan Dinas Perhubungan DIY, diperoleh data bahwa dari 16 ribu pengguna Transjogja, 5 ribu di antaranya adalah penumpang yang sebelumnya menggunakan jasa antar-jemput ataupun kendaraan pribadi.
''Jadi, setidaknya adanya Transjogja ini bisa mencegah meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi di DI Yogyakarta," tuturnya.
Sumber : NTMC
ada banyak:
emoticon pure with CSS
yahoo emoticon
emoticon jQuery
emoticon V3
nah segitu, sok pilih mau yg mana...