info lantas => Muara Bungo, - Kerusakan sejumlah ruas Jl.Padang Lamo yang melintasi lima kecamatan makin memprihatinkan. Kian hari lubang di sepanjang jalan provinsi tersebut kian dalam dan melebar. Sehingga tidak nyaman dilalui dan berbahaya jika tak waspada yang bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Warga sangat mengharapkan pemerintah dan DPRD dari daerah pemilihan Bungo-Tebo untuk memperhatikan jalan tersebut. “Awalnya kerusakan ini hanya sedikit, namun kian hari bertambah parah,” kata Husaini, warga Desa Sungai Rambai, Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten tebo provinsi Jambi.
Selama ini perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah dianggap masih kurang serius dan belum sepenuhnya mampu mengatasi keluhan warga. Karena anggaran yang kecil, hanya beberapa bagian jalan yang dapat diperbaiki dengan cara menambal.
“Kerusakan ini sudah bertahun-tahun. Ini selalu menjadi keluhan kami yang melintasi jalan ini, karena kondisi ini dapat membahayakan kalau tidak hati-hati saat berkendara,” sebut Hermanto, warga lainnya.
Sementara sopir truk pengangkut barang, Dono, juga mengeluhkan rusaknya jalan ini. Tidak hanya membahayakan pengguna, biaya yang harus dikeluarkan membengkak.
“Lubang jalan kerap menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Jika tidak hati-hati, bisa celaka saat melintas di jalan penuh lubang seperti ini, kalau salah ambil bisa terperosok,” ujar sopir asal Desa Pulau Temiang ini.
Biaya membengkak karena meski lolos dari ancaman terperosok, waktu tempuh yang lebih
lama juga menimbulkan kerugian. “Untuk menempuh perjalanan Muara Tebo-Pulau Temiang dengan mobil penuh muatan kini diperlukan waktu sedikitnya dua sampai tiga jam. Padahal, saat jalan dalam kondisi bagus, sopir hanya membutuhkan waktu satu jam,” terangnya.
Sumber : RTMC Polda Jambi
Warga sangat mengharapkan pemerintah dan DPRD dari daerah pemilihan Bungo-Tebo untuk memperhatikan jalan tersebut. “Awalnya kerusakan ini hanya sedikit, namun kian hari bertambah parah,” kata Husaini, warga Desa Sungai Rambai, Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten tebo provinsi Jambi.
Selama ini perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah dianggap masih kurang serius dan belum sepenuhnya mampu mengatasi keluhan warga. Karena anggaran yang kecil, hanya beberapa bagian jalan yang dapat diperbaiki dengan cara menambal.
“Kerusakan ini sudah bertahun-tahun. Ini selalu menjadi keluhan kami yang melintasi jalan ini, karena kondisi ini dapat membahayakan kalau tidak hati-hati saat berkendara,” sebut Hermanto, warga lainnya.
Sementara sopir truk pengangkut barang, Dono, juga mengeluhkan rusaknya jalan ini. Tidak hanya membahayakan pengguna, biaya yang harus dikeluarkan membengkak.
“Lubang jalan kerap menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Jika tidak hati-hati, bisa celaka saat melintas di jalan penuh lubang seperti ini, kalau salah ambil bisa terperosok,” ujar sopir asal Desa Pulau Temiang ini.
Biaya membengkak karena meski lolos dari ancaman terperosok, waktu tempuh yang lebih
lama juga menimbulkan kerugian. “Untuk menempuh perjalanan Muara Tebo-Pulau Temiang dengan mobil penuh muatan kini diperlukan waktu sedikitnya dua sampai tiga jam. Padahal, saat jalan dalam kondisi bagus, sopir hanya membutuhkan waktu satu jam,” terangnya.
Sumber : RTMC Polda Jambi
0 komentar :
Posting Komentar